Runcing itu menusuk sampai tak terlihat
Sulit untuk dikeluarkan lagi
Kata-kata bualan itu selalu mengalir bak arteri yang pecah
Semua sudut berharap, dan mencoba berkata “ya”.
Tapi sadar, itu bualan bualan tak akan pernah menjadi
omongan
Bak singa yang menjadi domba
Tapi duri itu aku “berterimakasih”
Atasmu menusukku, memberiku luka
Sekarang aku bisa menginjakmu, jauh masuk dalam tanah
Aku bisa bangkit, dan tak akan terpuruh lagi
Duri itu, makasih ya...
Menjadikanku kuat dan mampu menunjukakan inilah aku
Pantang menyerah dan pantang takut
0 komentar:
Posting Komentar