Aku menantimu disini ^_^

Senin, 03 Desember 2012

Tak ada KISAH di Bulan Desember

Tak ada KISAH di Bulan Desember Penantian... tinggal sebuah ungkapan... Janji tinggal sebuah ingatan Kata sayang hanya bisa dikenang Semuannya sirna, dalam sekejap Tak tersisa..... Tak ada lagi serpihan indah.. yang bertaburan Tak ada lagi bintang dan bulan yang tersenyum Tak ada lagi jiwa indah yang menerangiku Di sudut – sudut hatiku hanya ada fatamorgana yang kelam Tak ada bahasa yang mampu mengungkapkan itu Semuannya kelam... dan semakin kelam Aku sadar aku hanyalah debu di padang pasir... Yang tak berguna... dan tak bernilai... Namun dalam hatiku yang paling dalam Aku mencoba menjadi yang terbaik untukmu Tetapi jika memang tak ada celah lagi Aku akan menunggu “golden angel” itu kembali... Menyambutkuu...... ...

Terlupakan

Terlupakan Tak tersirat dibenakku Tuk menghapus jejakmu Tak pernah terlintas diotakku Tuk melupakan bayangmy Yang abadi dihatiku Mengukir segenggam cerita Waktu bersamamu Saat terindahku Denganmu Kata yang terucap Tak mudah dilupakan Janji yang tersirat Hanya bisa diingat Tlah sirna Berlalu sering berjalanya waktu...

Bayangmu

Bayangmu Rintik hujan samar Seiring kilat menyambar Terlukis dalam angan Bayang yang ingin kulupakan Cemeti dewa membahana diangkasa Gantikan suaramu yang fana Kucoba gantikan sosokmu Dengan yang bisa menerimaku Aku tak cukup sempurna Dan takkan pernah bisa Dan hati yang kau campakan Takkan pernah kembali ...

Kepergianmu

Kepergianmu Potretmu kupandang Indah berbingkai emas Ditemani pancaran redup lilin Setangkai mawar putih tanda kasih Melepas kepergianmu nan jauh Tinggalkan luka menganga Kubuka agenda kecilku Mengenang memori indah bersamamu Kini semua hilang Takkan mungkin kembali ...

Kau selalu berkuasa

Raja cinta Kau selalu berkuasa Merajai semua nafsu yang ada Tak pernah pandang bulu siapaun dia Tua, muda, kau jadikan korban Korban kegilaanmu Mreka terpesona, lengang,­­­­­terlena dengan pesonamu Dazar... keparat kau Karna kaulah nyawa tak berdosa mlayang Nafsu bejadmu kau jadikan andalan Tanpa ada ampun kau binasakan mreka Hati suci yang tercipta, kini jadi kotor Kotor, hina, tak berbuih Kau kau kau sungguh munafik Sampai kapan kau jajah insan mulia ini?...

Percaya ???

Percaya ??? Satu kata yang menurutku adalah kata gila Kau selalu berjasa ketika ada yang membutuhkan Namuan kau juga menjadikan bumerang bagi orang yang ada disekelilingmu Kau tak lebih dari seonggokan sampah di pinggir jalan Yang tak punya harga sedikitpun Entah siapa lagi yang akan memungutmu Entah siapa lagi yang akan jadi korban dengan birahimu Biadap kau Bangsat kau Karnamu takdir berjalan dengan baik Penuh dengan liku – liku Karnamu jua kau hancurkan masa indah mreka Kenapa kau ada kau tak hanya seonggokan sampah tapi juga mahkluk hina Yang tak berharga Gara – gara kau banyak korban Kau tak lagi dapat dijadika panutan Kau tak pantas menyebut dirimu malaikat Kau tak pantas disebut sebagai Tuhan karna kau bukan Tuhan Bangsat kau................&nbs...

Hitam putih

Hitam putih Setitik noda yang membekas di antara sang langit Sepercik hitam kelam menyelimuti Tak dapat dipilah Tak dapat dibagi Tak dapat dibersihkan Jalan menuju nirwana telah ternoda Noda yang begitu tajam Selalu mentap dengan penuh merah Hitam kelam menjadikan semuanya Hanya satu bermula dari satu titik Namun... namun... Membuat semuanya sirna dengan sejenak Putih ternoda, Suatu kesalahan yang tak pernah berujung Dan tak pernah ada anti klima...

Kenangan itu

Kenangan itu Kenangan itu seakan kembali Membangkitkan luka lama yang telah terpendam Membuka jendela kelam kala itu Bak dentuman keras menyayat hati Mengingatkan akan kasih itu Sakit tergores parang tajam Tak dapat aku menguasai jiwaku Aku aku aku semakin terpuruk Aku ingin semua kembali Membuka lembaran baru dengan kasih putih Kenapa  kenapa engkau buat semua ini Tuhan Aku tak mampu Mengapa tak kau buat memori itu hilang ??? Mengapa mengapa mengapa Tuhan ??? Semakin lama semakin indah kenangan itu Mampukah aku menguburnya, melupakann...

Semburat langit sore

Semburat langit  sore Kelak dikemudian hari kau kan melihat Suatu keajaiban dengan penuh makna Keajaiban yang tak pernah kau rasakan sebelumnya Dengan penuh tatapan indah Kau pancarkan aura indah dilangit Penuh warna dan penuh makna Kaulah yang pertama menyapa Menyambut kala itu dengan senyuman Indah, elok, dan anggun Tak dapat terlukis dengan kata – kata Mulut ini terasa mengunci Tak dapat bersua Tak dapat bergerak Tak dapat melangkah Sungguh indah saat itu Tak kala kau menampakkan sinarmu Akankah hal itu terulang lagi???...

Sajadah suci

Sajadah suci Tergelar indah dengan penuh makna Membentang diatas lantai putih Penuh makna… Sedang apakah engkau, ungkapku perlahan Tak menjawab dan hanya bergeming Terus terdiam dan terpaku Tanpa reaksi dan tanpa aksi Semakin kusulit memutar otak Sedang apakah dia disana Membawa sejuta misteri indah Guratan nama terselip diantaranya Membuat sang pujangga datang menyapa Aku datang untukmu Menghapus segala gundahmu Memberimu kebahagiaan disisiku Maukah kau memberikanku kepadanya??? ...

Kasih putih

Kasih putih Engkau datang  tak kala panah asmara menghampiri sang hanoman Menusuk urat nadi yang terdalam Menembus darah mengalir bersama sukma Membelah jiwa menjadi berkeping – keeping Kau tiupkan aroma surga cinta Dengan penuh alur, kau mulai merasa Degup jantung yang semakin cepat Nadi seakan terhambat Apakah ini kasih ??? Kau kah yang disana yang membuatnya Asmara sang Shinta telah membara Membawa keduanya ke alam raya Mengikuti sepasang kupu-kupu Terbang bebas tanpa ada rasa berat Melenggang diudara dengan penuh cita Tak ada penghalang yang berarti Kasih itu putih, kasih itu nyata Dan dya tak pernah dusta...

Namamu dihatiku

Namamu dihatiku Kegelisahan ini akhirnya terjawab Kesedihan yang slama ini terpendam kini tlah pudar Bahagia telah datang menyapa Dengan alunan merdu dan angin berhembus Kau ucapkan kalimat terindah untukku kenang Jauh dari khayal jauh dari ke-fana-an Itu nyata  dan inipun nyata Kau dan kau tlah mengisi sudut sepi hati ini Kegelapan yang melanda seketika berubah cerah Menujukkan sosok berlian nan indah Memancarkan kemilau sinarnya Ukiran nama nan indah Kini menghiasi rongga hati ini Membuat sang shinta mabuk akan warnanya Hanya ada satu bintang di hati Yang tengah bersinar dan terus akan bersinar Hingga nadi ini berhenti itu engkau… kekasihku…&nbs...

Kisah sedih masa lalu

Kisah sedih masa lalu Matahari seakan lenyap dari antariksa Bulan seakan tak mampu bersinar Dan bintangpu tak mampu membuat sinarnya Semuannya kelam Hitam pekat tanpa ada celah Tak ada satu orangpun yang berani menatap Tak ada burung yang berani berkicau Tak ada ranting yang berani gugur Mreka takut akan kegelapan Mreka takut salah langkah Mereka takut  dan takut Tanpa ada perasaan, gelappun semakin menjadi Tak peduli setan atau iblis mana yang hendak mampir Tak ada sinar terang dilangit Tak ada kasih di surga Tak ada nirwana yang membuka pintunya Sungguh kelam fana i...

Rintihan sang petua di akhir Desember

Rintihan sang petua di akhir  Desember Detik telah berganti Jaman telah berubah menjadi fatamorgana Tak ada kisah yang nyata Fakta yang tak kunjung terungkap Kini tersisip dibalik guguran daun Tak ada yang dapat dilontarkan Kisah hidup macam apa ini? Masa curam kembali terulang Dengan penuh siksa kegelapan menyerang Tak ada daya dan tak ada upaya Tak ada lagi sepenggal kisah kasih untuk mereka Tak ada cinta lagi untuk mereka Desember awal dari kegopohan negri Goyah dan semakin goyah Tinggal menunggu satu tiang untuk hancur Dan semakin hancur terpur...

Malam tanpa renungan

Malam tanpa renungan Aku duduk sendiri termenung di pojok sepi Meratapi apa yang sedang terjadi dengan hari ini Ku coba menerka apa – apa yang sedang kurasakan Kucuba menghilangkan sepi Namun… tak bisa Semuanya berubah menjadi misteri Yang sulit untuk dipecahkan Tak ada kata tak ada perbuatan Aku semakin takut apa yang akan terjadi Taku… dan semakin takut… Beyangan buruk selalu menghantui Hingga aku tak kuasa memejamkan mata ini Yang terus berlinang air mata Aku ingin… aku ingin bertemu dengan engkau Meminta jawaban dari gundahku, yang tak kunjung red...

Merah Pudar Ditelan Angkara

Merah Pudar Ditelan  Angkara Semangat… semangat… seru sang Letnan Menggebu, mendebu, membakar jiwa Bak dipadang pasir tertumbuhi rumput hijau Yang semakin hijau dengan siraman hujan Semangat yang tak henti menyala Menjadi saksi akan berdirinya bangsa Menjadi saksi akan matinya beribu jiwa Demi sang negara Desissan senapa. Dorr… Dorr… Memekakan telinga Membuka mata “Siap Letnan perang dimulai”, ujarnya Runcingnya bambu dan sebilah belati Menjadi gaman sejati Tanpa menoleh… serbuuuuu…. Bambu tegak berdiri diatas mayat – mayat kompeni Perjuangan yang lama Darah mengalir bak sungai yang tak berujung Menepis ke serat kayu, menjauh kedalam bumi Tak ada kata saudara, tak ada kata teman Depan mata adalah singa yang haus akan darah Hanya perlu satu bambu dan sebuah kekompakan Menerkam menerjang...

Anggrek putih

Anggrek putih Tersenyum kau menyapaku Terangi jalanku Sinar menyala di dalam kegelapan Putih bersih, selalu bersinar Menembus sang dewa malam Pekat tak terasa lagi Dengan sebuah kasih sayang merambah kedunia luar Memberikan sesosok kehidupan Denganmu jalan menuju nirwana seakan terbuka Menujukkan keagungannya Indah menawan bak sang hapsari turun ke bumi Ingin rasanya hati memikat Namun tak kuasa tuk mendapatkannya Tetaplah tenag engkau disana, sebagai sang awal kehidupan...

Ketika sang revolusioner berhenti menapak

Ketika sang revolusioner berhenti menapak Kobaran yang menyala dalam hati telah padam Semangat yang membara telah padam Nadi yang berdenyut kencang tak lagi berdetak Langkah kaki yang yang lancang Kini tak mampu menopang Tangan yang kuat Tak lagi dapat memegang Akal yang jernih Tak lagi dapat berfikir Tidur terbaring senyap Tanpa sang mentari yang menghiasi Hanya ada ratapan kecil dari sang cucu Yang semakin meratap dan terus menatap Tak ada harapan yang bisa dibuat Hanya menunggu sang Izroil menjemput Ratapan mata yang kosong Wajah yang mulai mengkeriput Lekuk hitam terlihat jelas dalam guratan Rona mata yang semakin memudar Tak ada lagi cahaya kehidupan Mirisnya lagi, tak ada satupun yang datang Menyapa sang mentari yang pernah bersinar ditengah kegelapan Tak ada...

Tua renta dengan sebuah pesona

Tua renta dengan sebuah pesona Engkau bak mentari di atas gunung Memberikan sejuta pesona Memberi sinarnya ke dalam sukma insannya Sendi layu, poros tak bertepi,itulah dirimu Mata menghadap ke tanah Punggung mencium lutut Renta sungguh renta Tak dapat bergerak bebas Namun, abdimu, perjuangamu sungguh tak terganti Kau korbankan semuanya demi kami Kami kami kami ... Yang terkadang tak pantas mendapatkannya Tak pantas mendapatkan sesuatu yang mulia ini Kau takkan terganti dihati ini Pelita menerangi kegelapan begitu juga kau Engkau menerangi jiwa ini yang penuh kelam Bak oase ditengah gurun, yang selalu menjadi sumber kehidupan Hatimu lembut, jiwamu sekeras baja Tak dapat terkalahkan oleh apapun Kau menciptakan sebuah peradapan Kau pe- revolusi jiwa muda Namun mengapa,...

Cempaka putih

Cempaka putih Kau terlihat elok ketika Sang surya menyinarimu Sungguh anggun pesonamu Tak ada yang mampu menandinginya Dirimu takkan sepi dari sang kumbang Mereka slalu menghampirimu Dengan penuh tatapan Tatapan yang bermakna NAMUN... Saat hujan mulai turun Dan mendung menyelimuti langit Cahayamu takkan terpancar lagi Itulah aku.. saat ini.. Tak ada lagi sang surya Yang memberikan sinarnya KINI.... Yang ada hanya surau kelam di langit... Dan rasanya itu akan terus menyelimuti Entah sampai kapan ??? Itu semua akan kembali... Kini hanya bisa berharap dan menanti sebuah keajaiban......

Sempurna

Sempurna Kata indah yang dianggap turun dari surga Seakan melambung tinggi dibawa sang awan Membawa sejuta harapan yang indah Banyak kaum yang mendambanya Berharap melekat pada dirinya Namun…. Tak tahu kah wahai kaum Dya terkadang menyakitkan Dan lebih sakit Bak badai menerjang disertai topan Yang seenaknya menerpa Seperti juga engkau selalu dan selalu menuntut akan kesempurnaan Kau kau kau dan kau selalu menganggap dirimu penting bagai semua Tak tahukah kau, akan derita yang mereka alami karnamu Kau tak pantas disebut SEMPURNA ...

Senja terakhir di kota lama

                                                    Senja terakhir di kota lama          Guratan merah mengakhiri semua Sejenak terlihat indah Sejenak terlihat nyaman Saling berbagi dan mengasihi Memberikan pujian dan ejekan Seketika itu pula dunia berhenti berputar Ketika  sebuah ungkapan  datang menyapa Merasuk ke jiwa,menelusuri aliran darah Nadi menutup , lemas tak berdaya Senja itu, awal tetapi juga akhir Waktu yang ditunggu kini tiba Peluh tak terasa jatuh perlahan Menelusuri pipi dan akhirnya jatuh ke tanah Tangan yang semula tergenggam Kini...... Jauh melambai dan semakin menjauh Perpisahan kini...

Detikmu

Detikmu Detik yang tak pernah di tunggu tibaMembawa sebuah surat utusanTinta merah membelalak mataTak berkedip hanya diamTerpaku dan membisuApa artinya ini???Detikmu tinggal 20Ketika tiba kau kan melayang bersama kuTak ada ampun untuk jiwamuKau kan tetap pergi dengankuPergi,..pergi jauh dan tak akan kembali lagiPeluhmu tak berguna lagiTetes air matamu hanya sia – siaLihatlah... betapa hinanya dirimu di hadapan-NyaSungguh detikmu kini tibaArrghhhh...... ...

Hati t’lah memilih

Hati t’lah memilih Saat semuanya berpaling Saat semuanya merendah Saat semuanya tak mampu Kau hadir di sisiku, dengan penuh senyum manis Menentramkan jiwa, Menyentuh sukma Semuanya kini tlah berubah, Kau memberiku keindahan Kau memberikanku kesejukan, kedamaian Yang ku rasakan kini. Dewa hati mengutus asmara kepadaku Sungguh terasa amat mulia dan nirwana di depan mata Namun,,, satu hal yang sulit ku redam Sulit ku bayangkan Bahkan sulit ku cerna Aku takut, aku takut kehilanganmu Jujur,.... Aku sayang Ku ingin kau slalu ada dalam sudut jiwaku Dan hatiku tlah memilihmu,.....

IBU

Kau goreskan titik nadi kepadaku Ku adalah jelmaan mu Darah mengalir dengan penuh doamu Denyut nadi yang tak terasa, kini terasa jelas dan semakin jelas Lama ku ingin melihat dunia Tetapi kau dapat mewujudkannya Kau ijinkanku menyapa langit Dan tersenyum kepada matahari Menikmati indahnya fana yang berakhir disurga Kau ciptakanku menjadi aura yang terindah Tak ada yang menandingi kekua kata yang dapattanmu Bertarung maut hanya demi sebuah bayi mungil Namun ibu…. Terkadang derai air mata membasahi pipimu Akibat ulah durhakaku Maafkan aku ibu, tak ada kata yang dapat kuucapkan Hanya air mata pula yang aku bias teteskan Dan hanya rengekan yang bias aku berikan Hanya pinta dan pinta yang selalu aku tunjukkan Ibu, kaulah yang terindah bagiku Tak ada bintang dihati kecuali...

Bibir

Kau terlihat elok Dengan goresan merah, penuh nafsu Penuh dengan birahi Tak ada yang dapat menghentikanmu Tak ada yang dapat menghukummu Semua kata terlontar dari mu Dengan busuk dan keji Kau membuat setiap insan-Nya menderita Lewatmu kau berikan kecaman ancaman dan makian Kau sungguh hina Merahmu  dapat mendatangkan uang Dengan bibir manismu itu kau buat dirinya smakin busuk Kau sungguh  bangsat.... Mengapa kau diciptakan menjadi sesosok yang bajingan Kau kau kau dan hanya kau yang dapat menentukan nasib orang Sungguh lagakmu dan gayanmu sudah seperti Tuhan Yang setiap berkata akan menggariskan sesuatu Bangsat kau.................!!!!!!!!!!!!!!!!!!1 Tak semestinya hal kotormu kau buka Tak sadarkah goresan merahmu hanya untuk menutupi bualan mu saja Nafsu...

ATAU

Teman atau teman Musuh atau musuh Pacar atau pacar Tak ada yang bisa dipercaya  semuanya seperti saja Membelenggu hati membelenggu jiwa Mengobarkan rasa gila Tak ada yang benar diantaranya Penuh dengan pilihan Baik atau buruk Nyata atau rekayasa Tak tahu siapa yang benar Hanya bisa membuat perdebatan Menghabiskan waktu Tak ada hasil yang bisa dipetik Tak ada satupun yang mau mengalah Tak ada yang bisa saling menerima Amarah yang terwujud Hanya ada masalah yang ditimbulkan Tak ada ampunan gila slalu menjadi pilihannya Mematikan orang disekelilingnya Membuat sengsara Membuat duka Menciptakan benci Menciptakan kegilaan Sungguh tak dapat diambil salah satu ...

isi

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management